Welcome to my life, my wonderful life..

Laman

Jumat, 13 Mei 2011

Tragedi Gentong

Waktu menunjukan tepat jam 5 shubuh, Handphone pun berbunyi ternyata ada penggilan dari sahabatku, kudapat kabar yang tak mengenakan ditelinga bahwa Ayahnya meninggal dunia,.

Aku tak percaya kucoba untuk menanyakan kembali tapi memang itulah keadaanya.

Beliau meninggal karena darah tinggi, padahal baru saja kemarin malam aku bertemu dengannya. Dan keadaannyapun terlihat baik-baik saja, takdir tak bisa terelakan lagi malaikat maut telah menjemputnya.

Pagi itu akupun segera melayat ke rumahnya, Para kerabat, sahabat, tetangga banyak berdatangan silih bergantian memenuhi ruang rumahnya. Tampak jelas kesedihan yang menyelimuti keluarga mereka. Akupun ikut larut berduka atas kejadian ini, kuhampiri sahabatku tuk menenangkan jiwanya yang terkoyak atas kepergian ayahandanya tercinta.

Jenazah akan dikebumikan di Tasikmalaya, karena amanat dari almarhum yang ingin dimakamkan disana. Mobil Ambulance pun segera disiapkan untuk mengangkut jenazah almahum, 2 bis dan 1 mobil Carry yang ikut mengiringi. Dengan menggunakan Carry Aku dan ketiga sahabatku pun ikut mengantarkan kepergian almarhum bersama keluarga inti , didepan duduk anak keempat beserta supir, ditengah –tengah Ibu dan kedua kakak sahabatku yos, dan dibelakang kami berlima, Aku, Yos, Ine, Triawan dan Asep.

Saat keberangkatan cuaca memang kurang bersahabat, Awan mendung menyelimuti langit ikut menghiasi tangisan atas kepergian almarhum. Mobil pun saling berhamburan melintasi jalanan yang lumayan padat menuju Jalan Tol Pasirkoja-Cileunyi, Kami terus mencoba menghibur sahabat kami yang terus-terusan bersedih. Dan dipertengahan jalan tol pun sesuatu terjadi pada mobil yang kami tumpangi, semua yang didalam mobilpun terkejut karena suara ban yang pecah, semua pada turun untuk memeriksa keadaan mobil.

Untungnya bawa ban serep untuk menggantinya.

Perjalanan kami masih tertinggal jauh, masih berada didaerah nagrek, selama diperjalanan terlihat pemandangan yang indah tapi itu berarti dengan keadaan ini, keindahan itu tak kami nikmati, sepanjang jalan terus kami berbincang-bincang kesana kemari tak tahu apa ujung dari permbicaraan, yang penting bisa terus menghibur mencoba menghapus kesedihan yang melanda sahabat kami.

Terlihat sebuah Pom Bensin di daerah menuju Gentong, beberapa saat kami berhenti untuk mengisi bensin, perjalanan dilanjutkan kembali, cuaca masih hujan, terlihat jurang-jurang disekitar jalan, jalanan yang berbelok-belok tajam mulai kami lintasi…Allahu Akbaar..suara wanita tua yang baru saja ditinggal suaminya terdengar kencang, kejadian itu tak kami hindari mobil kami tergelincir beberapa kali, Kalo orang yang melihat keadaan mobil ini memperkirakan tidak ada yang selamat, tapi Tuhan masih berkata lain masih memberi kesempatan kami hidup. Entah bagaimana menceritakan ekspresi kami yang berada didalam mobil tersebut, suara kepanikan bercampur membaur tak tahu seperti apa jadinya. Mobil terhenti dengan miring, Kebetulan posisiku yang paling belakang terhimpit oleh keempat sahabatku, benturan-benturan yang tak kami rasakan, pecahan mobil yang memenuhi pakaian kami, bersegera kami berhampuran turun menobrak pintu yang posisinya berada diatas kepala kami.

Karena Sock dengan kejadian ini, salah satu sahabatku mulai lemes tak bisa dikeluarkan dari mobil, kepanikan makin bertambah lebih-lebih bensin mobil mulai membanjiri, bisa meledak jika tak segera dihindari. Warga sekitar yang melihat kejadian ini, segera menghampiri membantu membawa kami ketempat yang lebih aman.

Ternyata menurut keterangan salah satu warga disana, memang di area jalan Gentong sering sekali terjadi kecelakaan, dan menurut pengakuannya juga baru saja kemarin ada kecelakaan maut antara kendaraan motor dan mobil ambulance, yang sampe menewaskan pengendara motor sedangkan jenazah yang berada didalam mobil ambulance pun terpental keluar masuk jurang. Mengerikan memang mendengar dan membayangkan kejadian ini.

Setelah istirahat beberapa waktu untuk menenangkan jiwa kami yang mulai turun, ternyata kami baru sadar bahwa mobil kami lumayan terpental jauh dan tepat berada ditengah-tengah jalan raya, dan beruntungnya tidak masuk jurang, waah..kalo mobilnya terpental ke pinggir mungkin jurang tak bisa kami hindari.

Kami mulai memikirkan cara untuk segera menyusul perjalanan yang sudah tertinggal jauh. Aku pun berinisiatif segera ke tengah jalan sambil melambaikan kedua tanganku mencoba menghentikan mobil yang melintas, terlihat dari kejauhan ada sebuah bis dan mulai terhenti melihatku, ternyata bis itu merupakan salah satu rombongan dari kami yang jauh tertinggal juga. Alhamdulillah… beberapa orang segera turun membantu kami naik ke dalam bis. Ku coba duduk disebelah salah satu teman yang berada disana dan dia menangis-nangis melihat keadaanku, akupun kaget kenapa dia sampai histeris seperti itu, tanpa kusadari ternyata diseluruh jaketku dipenuhi pecahan-pecahan kaca yang mungkin hampir menancap-nancap seluruh badanku, tapi anehnya tak sedikitpun luka terkena pecahan itu, benjolan dikepala belum terlihat, yang kurasa hanya agak sedikit pusing.

Dua orang sahabatku dan sang supir tidak ikut bersama kami, karena untuk mengurus mobil yang sempat menyeret nyawa kami dalam maut. Akhirnya dengan selamat kami sampai tujuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar